Sunday, November 26, 2006

Hiks ... hiks ...

Dalam masalah percintaan, he he he, yang paling mnyedihkan adalah jika kita mencintai seseorang, namun tak kuasa mengatakannya. Padahal sangatlah sakit jika kita tidak mampu mengutarakan cinta kita, lebih sakit dari mencintai dia yang tidak mencintai kita.

Oleh karena itu, sy buat post kali judulnya "Hiks ... hiks ... hiks ... " Why? well because, ehem, sy lagi bingung, resah, gelisah, sedih, merasa tidak berguna, merasa tertekan (he he, agak sedikit hiperbola, tapi mendekati kenyataanlah), karena hal itu.

Percaya ato enggak, udah beberapa tahun pintu hati ini tertutup rapat, namun setelah beberapa tahun ini setitik cahaya mulai menembus masuk. Perlahan tapi pasti. Setitik cahaya tadi terus menyeruak, semakin lama semakin menghangatkan relung hati yang sebelumnya membeku.

Tapi mungkin hati sy ini bakalan lebih lama lagi membeku. Karena sy mencintai dia yang ........ kesannya tak mungkin sy dapatkan. Jangankan sy dapatkan, untuk menyatakan isi hati sy pun sulit, bukan sy tidak berani, tapi SItuasi, KONdisi, TOLeransi, PANdangan dan JANGkauan tidak memungkinkan.

Makanya sy sedih. Saat ini, walaupun mengatakan : "Tanpa harapan atau maksud apa-apa, sy ingin bilang, kalo sy mencintai kamu." pun sy gak bisa. Bukan karena sy udah punya ikatan, sy msh single, dan setahu sy dia jg sendiri. (Bukan juga sesama jenis lho).

Walaupun begitu, dia memberi semangat dan gairah buat sy untuk mengerjakan apa yg jadi tugas sy. Hmmmm .... rasanya pengen teriak keraaassss banget.

Pengennya sih dia baca post ini terus ngerasa deh. Malah, pengennya dia baca post ini terus ..... ha ha ha, cuman ngeluh dan berhaal kagak ada gunanya ya?

Yah, mudah2an aja penghalang ini bisa ancur, en setidaknya, walopun dia nantinya tidak menerima sy ataupun TIDAK MENCINTAI SY, sy tetap bisa mengutarakan perasaan sy kedia. Time will tell ... time will tell, hopefully ......

Friday, November 17, 2006

CuiNTyA

Satu hal tentang cinta yang memberi kita gairah untuk hidup dimana dilain pihak mengambil gairah itu dari kita, ialah jika kita pernah merasakan cinta yang sesungguhnya.
Bukan nafsu, bukan rasa ingin memiliki yang besar, bukan pula sekedar rasa suka.
Cinta sesungguhnya, tanpa melihat siapa, bagaimana, latar belakang dan waktu.
Cinta dimana walaupun kita sudah berpisah dari dia yang kita cintai, dimana kita akan lupa sedikit demi sedikit wajahnya, senyumnya, suaranya, tawanya, harum rambutnya, kita akan tetap mencintai dia.
Walaupun dia telah menjadi milik orang lain, walaupun dia telah tiada, kita tetap mencintai dia.