Wednesday, December 31, 2008

Laila Fitrimayani

Sebuah kisah yang terindah dalam hidup. Tersimpan rapih di dalam album kenangan. Album yang tersimpan di pojok ruang hati paling pojok, dan diramalkan akan penuh dengan debu. Album yang diusahakan untuk dilupakan.

Kisah tentang indahnya hidup, perjuangan abadi demi satu hal, cinta. Kisah tentang kekalahan dalam sebuah perjuangan. Cinta akhirnya pergi, pergi meninggalkan demi cinta yang lain.

Kecocokan yang tersia-siakan. Karena kisah ini tidak diawali dengan sebuah pendekatan yang tekun atau kedekatan yang lama. Namun atas rasa nyaman, aman dan tentram. Jiwa yang sudah bersatu satu dan lain, nyawa yang sudah bersatu satu dan lain, raga yang sudah bersatu satu dan lain. Pisah sudah.

Seribu tahun yang diimpikan sirna, harapan yang terbang tinggi akhirnya kandas.

Selamat tinggal Laila Fitrimayani. Kejarlah apa yang ayang rasa benar dan diperlukan, kejar impian ayang, kejar cinta ayang, kejar ego ayang, kejar siapapun yang ayang mau kejar.

Selamat tinggal...............hidupku, istriku, sayangku, cintaku, jiwaku.

Selamat tinggal.
Aku terpaksa menangis
aku terpaksa merintih
cahayaku semakin redup
memilukan…

kau masih bisa ku lihat..
suaramu masih ku dengar..
namun kenyataan ini, mengharukan…
seseorang disana telah memilikimu
aku kan berdosa bila merindukanmu


oh mantan kekasihku…
jangan kau lupakan aku…
bila suatu saat nanti kau merindukanku…,
datang…(cepat) datang padaku


Lyla---Mantan Kekasihku

Sunday, December 28, 2008

“Humankind cannot bear very much reality.”

Hahahahaha ...........
Kenyataan hidup, sesuatu yang memang selalu harus kita terima, mau tidak mau, ridho tidak ridho. HARUS.

Kenyataannya, 2 minggu putus kenyataan ini mulai bisa diterima, dengan sekecil-kecilnya hati, hehe. Namun seringkali saya berfikir dalam perjalanan menuju kemanapun itu, siapa saya, apa tujuan hidup saya, dan apa sih yang saya mau? Dia yang sudah meninggalkan saya untuk orang lain? atau masa depan yang cerah menuju matahari terbit (lebay nya)?


Jadi inget lagunya My Immortal, Evanessence. Liriknya meni nyepet nyeredet kana hate.

‘i do not comisserate, i congratulate you…’

Hanya saja bagaikan lagu Linkin Park, I Have To Fought, To Loose It All. Karena pada akhirnya, well, it's doesn't really matters.

Terkadang saya selalu berfikir, kenapa saya harus begitu jatuh, nyungsep, hanya gara-gara ditinggalkan oleh seorang wanita, apalagi wanita itu meninggalkan saya untuk laki-laki lain? Sakit? Cemburu? Iri? atau kenapa? Apa karena saya terlalu membutuhkan dia? Tapi apa benar? Selama ini saya bisa bertahan hidup sendiri, tanpa gangguan mahluk yang namanya wanita.

Mungkin kawan, jika kita mencintai sesuatu terlalu berlebih, itu adalah buruk bagi kesehatan. Jadi setiap hari selalu saja mencari kesibukan. Pulang malam, ato bahkan tidak tidur sama sekali. Dan sekali tidur, teman, itu tidur sangat nikmat sekali.

Aneh memang, apa yang bisa dilakukan oleh cinta. Hanya saja, perasaan cinta ini, mungkin lambat laun terkorupsi menjadi benci yang amat sangat. Terkadang sampai keluar kutukan dari hati ini, semoga dia miskin selama-lamanya, punya anak di luar nikah, dikeluarkan dari kampus, hancur masa depan, dikekang habis-habisan, diperlakukan bagai budak oleh pacarnya yang sekarang.

Tapi sekali lagi, cinta menghalangi. Cinta dan benci, perpaduan dua sejoli yang sempurna. Semoga saya kuat menahan hati ini.

Wednesday, December 24, 2008

Memory Last Forever, So Does Love And Hate ...

Berakhir sudah, harapan yang dibangun selama beberapa bulan ini. Memang baru beberapa bulan, tepatnya 2 taun kurang 17 hari. Hahahahahahaha.
Hati-hati dalam bermimpi wahai saudara, semakin tinggi mimpi, semakin sakit pada saat jatuh. Walaupun mimpi selama beberapa bulan ini akan selalu diingat dan tidak akan pernah disesali, karena dia sudah memberikan mimpi yang sangat indah, cinta, kasih sayang, pengorbanan dan senyum yang tulus.

Namun saudara, cinta dan kasih sayang ini begitu dalam dan tanpa batas, belum lagi ditambah tanpa harapan balasan apapun, murni karena saya butuh dia, karena saya mencintai dia, karena dia hidup saya, karena dia berlian saya, karena .... ehm, ya gitu lah.

Tapi ternyata takdir berkata lain, yah, namanya juga hidup, harus ada perubahan, cobaan, kesedihan dan kebahagiaan. Kita semua (ya, mungkin semua) menangis kala dilahirkan, tapi itu artinya bahwa hidup itu memang pahit, susah dan menyedihkan. Tapi toh kita tetap lahir, yang artinya kita memang harus menghadapi semua itu.

Ya, tapi sakit mah emang sakit men. Sumpah, ukuran celana ampe turun 3 hanya dalam 5 hari. Hahahahaha.

Yah, seperti kata Linkin Park, I Have To Fight To Loose It All.

Sekarang mah tinggal nunggu waktu sajah lah.

Tapi, seperti kata orang, Memory Last For Ever, So Does Love And Hate.....

Monday, November 03, 2008

Bangsa Ini Bukan Bangsat...

Judul yang aneh, gak tau kenapa pengen buat judul kayak gitu. Apa karena pengalaman en keadaan bangsa ini sekarang?saya gak taw. Yang penting, tetep, bahwa saya gak mau ini bangsa disebut bangsat.

Perubahan emang banyak terjadi di bangsa ini. Generasi mudanya yang semakin kacau beliau, cardas, pintar, jenius, tapi seakan semakin kurang hormat kepada yang tua. Korupsi, geng motor, pornografi yang didebatkan, dkk. Bangsa ini bukan bangsat, saya sangat setuju, tapi mungkin kurang mau berfikir dan berusaha kali ya?

Dan mungkin bangsa ini bukannya tidak bisa bangkit dan berjuang (halah!!!) tapi lebih cenderung tidak mau, apa karena ada hal lain yang lebih kuat ato emang bangsa ini sudah terserang gejala malas dan tidak peduli dengan keadaan. Hanya sekedar menerima, dan ikut sajalah, yang penting bisa idup aman.

Pornografi dimasukkan ke dalam undang-undang yang aneh. DILARANG, tapi unsur yang membuatnya (sistem ekonomi kapitalis) masih memproduksi, n hebatnya bisa masuk ke negeri ini. UU ITE di sahkan, beberapa UU ato PP yang lain di buat. Apakah bangsa ini memqang sudah jadi bangsat sehingga harus di buat UU/PP untuk mengatur yang demikian?Mana moral bangsa ini?Tidak kah kita semua seharusnya berfikir kesana?

Sampai-sampai guru dan dunia pendidikan pun sekarang harus dimasuki oleh Kejaksaan dan dibuat PP khusus untuk dunia yang satu ini.

Tapi tetep, bangsa ini bukan bangsat, hanya saja, mungkin, kurang mau berfikir dan berusaha, karena sesungguhnya, kita mampu.

PS:Hanya saja, mampunya gak tau nih, mampu apaan............

Sunday, August 17, 2008

IWAN FALS, SEBUAH ANOMALI ATAU .........

Iwan Fals, dan kenapa judulnya sebuah anomali?

Coba aja ingat-ingat dengan baik, lagu-lagunya bang Iwan yang lama, yang isinya menggambarkan keadaan negeri dan kondisi bangsa, liriknya benar-benar dirasakan sekarang.
Apakah ini merupakan ramalan bang Iwan ataukah memang negeri ini tidak juga berubah.
Terlepas dari pembangunan selama beberapa puluh tahun, tetap saja seperti itu. Ato apa sama dengan sebait lirik dalam begitu banyak lagu Iwan Fals, bahwa pembangunan hanya untuk anjing si tuan folan saja?

Mulai dari lagu seperti Galang Rambu Anarki, Oemar Bakri, Bimbang, Lancar, dkk.

Nyepet tah kabeh lagu. Menggambarkan keadaan yang memang terjadi di negara kita saat ini.

Anomali?
Atau memang Indonesia tidak benar-benar membangun. Atau seperti salah satu dari petuah dari Prabu Siliwangi, ketika beliau hendak pergi dan menyatakan bahwa Pajajaran akan menghilang dari muka bumi.......

"Laju bubuntut salah nu ngatur, panarat pabeulit dina cacadan; da nu ngawalukuna lain jalma tukang tani. Nya karuhan: taraté hépé sawaréh, kembang kapas hapa buahna; buah paré loba nu teu asup kana aseupan……………………….. Da bonganan, nu ngebonna tukang barohong; nu tanina ngan wungkul jangji; nu palinter loba teuing, ngan pinterna kabalinger."

.................................... hmmmmmm,,,,, sejarah memang hebat ya?

Friday, April 04, 2008

UU ITE dan Humornya

DPR RI tanggal 23 Maret yang lalu mengesahkan UU ITE. Yang mau tidak mau mengurangi ruang gerak kita dalam memanfaatkan Internet. Terutama jika kita menggunakan atau memiliki web blog. Tujuan utama mungkin baik, menutup akses seseorang memasuki situs 'dewasa' atau mengurangi hinaan, cercaan, fitnah, dsb dalam tulisan yang dimuat di dalam web/weblog.

Tapi UU ini adalah sesuatu yang patut kita tertawai, kenapa?

Karena UU ini hanya akan membuang-buang uang negara saja.
Mungkin akan di buat badan baru yang mengurus hal ini, biaya.
Mungkin akan ada kampanye mendukung UU ini, biaya.
Mungkin akan ada penyidikan akan sebuah kasus menyangkut hal ini, biaya.
Mungkin akan ada penangkapan akan hal ini, biaya.
Mungkin akan ada persidangan karena hal ini, biaya lagi.
Dsb.

Kenapa buang-buang duit?
Kalo ditangkap, tersangka mau diapain coba?
Disidang? Pasti. dipenjara? Gak mungkin. Kenapa?
Apa buktinya?
Saksi? Gimana nyari saksi pas tersangka lagi ngetik?
Bukti? Mau menggunakan kopian dari tulisan tersangka di Internet? Kurang.
TKP? Dimana coba TKP nya? Internet itu global, kalo server tersangka ada di Rusia gimana? Itu kan bukan di Indonesia. Diluar wilayah hukum Indonesia.
Ekstradisi? Emang Indonesia punya ya?
Waktu kejadian? Gila, masih mending kalo tersangka pake waktu Waktu Indonesia Bagian Barat, Tengah ato Timur, kalo pake waktu Afrika Selatan gimana? Kalo tersangka menulis dengan tanggal yang di seting taun 2100 gimana? Kan artinya, kalo ini adalah sebuah kejahatan, itu adalah kejahatan yang belum terjadi.

Makanya, ini UU cuman ngabisin duit dan waktu saja.

Toh, mau situs bokep, mau nulis kecaman, ancaman, kritik pedas, propaganda, dkk, itu semua kembali ke moral kita. Saya masih ingat akan sebuah kejadian, dimana sebuah situs porno di demo habis-habisan oleh orang tua yang tidak setuju akan situsnya. Dan dijawab dengan sangat mudah, kenapa? kan situsnya ditujukan untuk orang dewasa, dan yang mau saja. soal anak-anak mereka, ya, itu tugas orang tua untuk ngejagain, kalo gak mau buka, ya jangan buka. Nah kan bingung.

Lagi pula adalah Hak Azasi seseorang untuk membuat, melihat dan menikmati situs seperti itu. Dan si Internet pun tidak melarangnya. Lagian, siapa sih yang punya Internet? Hahahaha.

Ya, sekali lagi, ini adalah hati si pengguna Internet.
Kita sebagai pengguna harus tahu apa yang bermanfaat bagi kita dan batasanya seperti apa.

Semua kembali kepada manusianya.


Wednesday, March 19, 2008

Bajakan tapi butuh ...............

Ada sebuah kisah lucu, yang mungkin terasa sedikit keironisannya. Tentang seorang teman saya yang sedang memperbaharui SIM yang ada di sebuah daerah di salah satu propinsi di negara kita tercinta ini. SIM sebuah lembaga kepolisian. Ketika SIM yang ada tidak berfungsi dengan baik, padahal proyek pembangunannya konon sampai milyaran rupiah, temanya teman saya, yang kebetuluan baru diangkat menjadi pejabat di jajaran kepolisian tersebut,
meminta bantuan teman saya untuk memperbaharui (memperbaiki) SIM yang tidak berfungsi dengan baik itu. Dan menurut teman saya, dana yang dikeluarkan untuk perbaikan ini keluar dari saku temannya teman saya itu (si pejabat kepolisian baru tadi). Hanya beberapa puluh juta katanya, hehehe.

Masalah yang lucu terjadi ketika teman saya mengalami hambatan di software untuk sistem, ketika dia meminta, si pejabat kepolisian baru tadi kebingungan, softwarenya mahal (maklum Microsoft), ketika teman saya meminta untuk membeli bajakan, si polisi berkata, gak bisa, karena di kota dia semua software bajakan dilarang, jadi ga ada yang berani jual (kecuali game bajakan katanya). Hahahahahahahaha.

Teman saya tertawa, dan ketika menceritakan hal ini kepada saya dan teman, kami semua tertawa. Salah sendiri melarang software bajakan, ketika tidak mampu beli yang original, padahal butuh.

Bajakan = ilegal = melanggar hukum = ilmu = pendidikan = dibutuhkan.

Kenapa dibutuhkan ?

Masih banyak sekolah di negeri kita yang tercinta ini, boro-boro beli software original, beli komputer saja sudah ngos-ngosan.Sebagai contoh, jika kita menggunakan Sistem Operasi Windows lengkap dengan paket office nya, paling sedikit sekolah harus merogoh saku Rp. 3.000.000 rupiah per komputer. Padahal harga komputer yang digunakan lebih kecil harganya dari pada 3.000.000. Belum lagi untuk aplikasi yang lain, seperti software desain grafis, bahasa pemrograman, dll.

Ok, Microsoft ga masalah, karena bisa dengan amat mudah digantikan, pakai saja LINUX dan Open Office, dan mulai dari SD sampai SMA, kita ajarkan anak bangsa LINUX, jangan Microsoft. Tapi softwarfe yang lain ? Tetap harus bayar.

Pendidikan di negeri kita yang tercinta ini sudah mahal, dan jika ditambah dengan mahalnya media pembelajaran, semakin terbelakanglah kita. Padahal, dunia IT yang berkaitan erat dengan software, amatlah pesat berkembangnya.

Jadi, mau tidak mau, software bajakan masih dibutuhkan, dan kita harus bisa menerima hal ini.

Begitu pula dengan bajakan dalam hal lain. Film dan musik.

Ditengah-tengah kehidupan bangsa ini yang masih semerawut, dimana harga-harga masih melambung tinggi, hiburan bagi kaum kusam (mengambil dari lagunya Iwan Fals) sangatlah mahal. Hiburan murah adalah film dan musik bajakan.

Apa ini akan drenggut pula dari mereka ?
Hiburan mereka ?
Kesenangan mereka ?

Apa hiburan seperti ini hanya boleh dinikmati oleh mereka yang berduit saja ?
Apa ilmu pengetahuan dan teknologi hanya boleh dinikmati oleh mereka yang berduit saja ?


Hahahahahahaha......sebuah pemikiran saja. Tidak lebih, dari fakta yang memang menyedihkan.