Saturday, February 28, 2009

wah...... aneh.

Hahahahaha, dia yang selalu menghindar, entah ada angin apa menyambutku. Saya kagak tw, apa ada maksud lain dibelakangnya ato kagak, yang penting, dy dah mw diajak main. Bisa ngobrol lg ama anak kaya dia itu rame. Si goreng adat, wakakakakakaka.

Mendadak dia bilang mau, mendadak dia bilang hayu, ahahahahaha, senangnya hatiku, wakakakakaka.

Mudah-mudahan kagak dia kagak rubah pikiran. Yah, kalo tiba-tiba dia rubah pikiran pan moal rame, garink, gak asik.

Bai de wei, dah lama kagak buat postingan, sibuk mulu coi, gak tau sibuk apa tapi, hehehe. Eh, sibuk deketin cewek denk, wakakakakaka. Deket, tapi gagal. Jadian cumang 5 hari, hahahahaha. Tapi gpp, dia dah jadi kayak ade, weits, hahahaha, gpp juga, kaya kaka-ade nya kagak lama, karena si aku akan hilang, menghilang bagai angin di musim kemarau, lebay.

Pengalaman pertama nih, rekor, jadian cumang 5 hari. Karena masalah hati yang sudah kronis, karena saya mencoba untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan sikap. Intinya, selama dia bahagia, saya juga bahagia (walo tetep masih sakit, hehehe). Jah, cinta pan tidak harus memiliki. Yang penting, saya sukuri bahwa terlepas dari apa yg saya alami, ternyata si sayah masih bisa mencinta. Dan ini adalah hal yg bagus. Walopun si Iyul dengan sombong dan tidak sopannya datang, menyusun hati yang hancur ini, menyusunnya kembali, lalu pergi begitu sajah, no problem. Yang paling enting ternyata sayah masih bisa mencinta. Wakaakakakakakaka.

Nah, entar juga bakal jalan ama cewek cantik, hehehehe, yang akhirnya mw si sayah ajak man. Yuningsih, tunggu, bapak datang, hahahahahaha, secara gitu, dia emang murid ai, yah walopun dah lulus, tapi sekli murid, tetep murid. Tapi masa sih sayah harus terus berputar di sekitar murid. Laila murid sayah, 2 taun, dan berhasil meremukan hati ini yang kembali tersusun,terima kasih pada Yulia (pemegang rekor jadian paling singkat), lalu sayah mau pergi ama Yuningsih, murid oge. Jah, kacau ini mah. Bukannya gak suka. Tapi, hahahahahahahahahaha, masa sih si aink phedophil? Kagak mauuuuuuu........(Apalagi PPL Sari dan PPL Nuri memberikan pin dengan tulisan 'Pendorong' = 'Pecinta Dara Brondong' , wakakakakakakakaka).

Ada PPL yang cantik, eh dianya dah bogoh jungkir balik tujuh balikan plus nonggeng n kekelebekan bogoh ka kabogohna, malah jiganamah (mun meunang su'udzon anu parah bin ngahina pisan bin sedikit fitnah (hehehehe) bin jahat) geus 'leuwih'. jadi weh, teu jadi dibogohana. 

Sekarang ada lagi PPL, tapi teu kira-kira, 51 urang. Beuh, kumaha ngecengna. Lieur.

Ah, rieut. Nu penting ayeuna mah, maju terus, pantang mundur, wow kereeennnn (naon deuih).

Eh, ada kerjaan lagi, ngabimbing barudak untuk proyek ThinkQuest, dari Oracle Educational Foundation. Yah, mudah2an mereka bisa berhasil n pergi ke San Francisco, lumayan pan, si sayah ge bis ikut nebeng n beken, hehehehehe.

Geus ah, intina mah. LIFE MUST GO ON. WITH OR WITHOUT YOU. WHOEVER YOU ARE.........

Y.K.

Diam malam terdengar sangat ramai ketika ku tanpamu.
Relung hati ini kembali sunyi.
Ruang hati ini kembali membuka pintunya.
Hahahaha.......Hidup ini memang bukan bahan mainan.

Sangat sulit bagiku untuk mengatakan beberapa kata.
Beberapa kata yang memang diperlukan.
Tapi setidaknya, ku dapat ucapkan,

'Terima kasih untuk mencintaiku.....
 Untuk menjadi mataku, kala ku tak bisa melihat
 Untuk menjadi hidupku, kala ku kehilangannya
 Untuk menjadi temanku menemani setiap malam sepi
 Terima kasih untuk mencintaiku.....'

Dan kini, kujelang esok yang cerah. Hari esok yang penuh dengan harapan dan cita-cita.
Kini kan ku jelang hidupku dengan segenap asa yang ada.
Dunia luar, dunia yang menyambutku dengan tangan terbuka.

Terima kasih, telah memberikan nafas baru ke dalam jiwa yang kosong ini.
Sesaat, namun bermanfaat, hahahahahaha.
Sesaat, namun kau telah membrikan begitu banyak jawaban dari masalah ini.
Sesaat, tapi kau telah berikan kepadaku apa artinya cinta.
Sesaat, tapi hati ini kembali tersusun.

Terima kasih telah menjadi kawan. teman, sahabat yang selalu ada buatku.
Terima kasih, telah mencoba untuk mencintaiku.

Monday, February 16, 2009

verwirrt

For the first time in my life, I felt this experience. A very funny and yet confusing with a little sadness along the way.

Kindness, they say, will also goes along the way. And I am is a kind person, if I may say. But this? Well it just something that does not add up.

I mean, I love her, I really do. But to just let her go in order to make someone and the one that I love feel at ease and gain a little happiness from this crazy world is something that I found too hard to do.

But that thing, is the thing that I have to do.

For her shake ... I think. Even if though she did not want it, even though she does not longing for that person anymore. But deep within, I knew that she still longin for him. But to do, not try, for their happiness, I, at least, would not be too ashamed to ask for some .... gift, from the man above.

Thursday, February 12, 2009

Je ne suis plus seul.

Jam 11 malam, 11 Februari 2009. Hahahahahahahaha.
Saya tidak sendiri lagi.

Hati ini sudah memiliki pasangan kembali, mudah-mudahan ini yang terakhir. Amiin.

Wednesday, February 11, 2009

satu pernyataan, sejuta komplikasi......

Sudah kunyatakan, tapi tak kusangka, satu pernyataan, sejuta komplikasi ...... siaul.

Hahahahaha, pernahkah kau alami hal seperti di atas kawan? ketika dirimu menyatakan sesuatu secara spontan dan langsung tanpa lihat kiri-kanan terlebih dahulu, padahal dikiri dan kananmu adalah sebuah objek nyata yang memang merupakan sebuah penyakit meradang yang sudah harus disingkirkan sejak lama, namun tak kunjung hilang karena mereka sangat tangguh.

Namun tetep lah, si sayah never give up, never surrender. Selalu ada jalan, jika niat di hati sudah bulat, dan apa yang dirasa tidak bohong. Kalo ceuk lagu na si Firman Oktora mah, "Ketika Hati Bicara" ------> Kenapa harus di hindari?. Hehehehehe..........

Sunday, February 08, 2009

Tembok.

Saya bingung.........
Apakah pilihan yang harus kita buat selalu merupakan kontradiksi dari apa yang kita inginkan?
Apakah ini salah satu dari konsep bahwa kesabaran itu adalah tidak melihat secara langsung apa yang kita mau, tetapi lebih cenderung kepada apa yang bisa kita lihat dibalik apa yang kita mau?

Bu Ati bilang, supaya saya tidak lagi menunggu dia........ karena sebuah alasan yang memang jelas, tetapi, alasan itulah juga yang menjadi alasan bagi saya untuk ada buat dia. Tapi kini semua menjadi tidak ..... tidak penting.

Karena kenapa? Ternyata memang benar, hidup adalah bagaikan laut, terkadang tenang, terkadang ganas, terkadang hangat, terkadang dingin. Kini, ombak kehidupan sedang membuat hati ini terombang ambing.

Tapi tak masalah, tembok-tembok sekolah ini mengajarkan untuk menjadi seseorang, seseorang yang lebih kuat. Mungkin tidak semua rekan guru atau murid melihat hal ini. Namun di dalam tembok sekolah, saya melihat anak-anak yang tumbuh menuju kedewasaan, rekan-rekan yang menyikapi sikap dan sifat anak-anak, semua permasalahan yang ada, semuanya sangat kompleks dan bersatu menjadi sebuah korelasi yang seakan-akan menuju ke sebuah sinergi akan sebuah chaos. (saya nulis bari tu ngarti naon anu di tulis :D).

Intinya, semua itu menumbuhkan kedewasaan tersendiri, semua itu menyediakan makanan hati, semua itu ada, untuk dimanfaatkan.

Selalu saya bilang kepada anak-anak, terutama mereka yang nilainya jelek dan minta perbaikan, "Pak, kapan remedial paling akhir dikumpulkan?". Bah, pertanyaan yang paling saya benci. Saya selalu menjawab, "Jangan tanya paling lambat, cepetan aja kamu kerjain, terus kumpulin ke saya." Kemudian saya akan selalu bilang, "Saya mah gak butuh ke kamu, mau nilai kamu bagus ato jelek juga."

Sedikit sadis memang, tapi benar, saya tidak butuh murid saya, terutama jika itu murid jadi murid yang malas. Saya hanya menginginkan satu dari murid saya. Yaitu mereka berhasil, berhasil dan tidak melupakan masa lalu, dari mana dia berasal, dan almamater.

Semua itu ada di sekolah.

Dan bagi saya pribadi, tembok-tembok sekolah ini menguji kesabaran saya dengan amat sangat. Saya menemukan ketenangan hati saya di sini, di dalam tembok yang katanya mengerikan dan membosanan ini. Saya menemukan obat bagi hati ini di dalam tembok-tembok ini. Saya menemukan cinta saya di dalam tembok-tembok ini. Walaupun cinta itu kembali hilang.

Dan kini, di dalam tembok-tembok ini lagilah, saya menemukan kembali obatnya. Segala sesuatu saya dapat temukan di sini. Hanya saja, semua godaan yang ada sangatlah berat.

Namun sekali lagi, mungkin ombak sedang tinggi, mungkin lautan sedang dilanda badai. Tapi, ini hanyalah sebuah ujian, sebaik apakah saya membawa kapal ini.

Sunday, February 01, 2009

Incubus - Drive

Sometimes, I feel the fear of uncertainty stinging clear
And I can't help but ask myself how much I let the fear
Take the wheel and steer
It's driven me before
And it seems to have a vague, haunting mass appeal
But lately I'm beginning to find that I
Should be the one behind the wheel

Whatever tomorrow brings, I'll be there
With open arms and open eyes yeah

Whatever tomorrow brings, I'll be there
I'll be there

So if I decide to waiver my chance to be one of the hive
Will I choose water over wine and hold my own and drive?
It's driven me before
And it seems to be the way that everyone else gets around
But lately I'm beginning to find that
When I drive myself my light is found

Whatever tomorrow brings, I'll be there
With open arms and open eyes yeah

Whatever tomorrow brings, I'll be there
I'll be there

Would you choose water over wine
Hold the wheel and drive

Whatever tomorrow brings, I'll be there
With open arms and open eyes yeah

Whatever tomorrow brings, I'll be there
I'll be there.