Wednesday, March 19, 2008

Bajakan tapi butuh ...............

Ada sebuah kisah lucu, yang mungkin terasa sedikit keironisannya. Tentang seorang teman saya yang sedang memperbaharui SIM yang ada di sebuah daerah di salah satu propinsi di negara kita tercinta ini. SIM sebuah lembaga kepolisian. Ketika SIM yang ada tidak berfungsi dengan baik, padahal proyek pembangunannya konon sampai milyaran rupiah, temanya teman saya, yang kebetuluan baru diangkat menjadi pejabat di jajaran kepolisian tersebut,
meminta bantuan teman saya untuk memperbaharui (memperbaiki) SIM yang tidak berfungsi dengan baik itu. Dan menurut teman saya, dana yang dikeluarkan untuk perbaikan ini keluar dari saku temannya teman saya itu (si pejabat kepolisian baru tadi). Hanya beberapa puluh juta katanya, hehehe.

Masalah yang lucu terjadi ketika teman saya mengalami hambatan di software untuk sistem, ketika dia meminta, si pejabat kepolisian baru tadi kebingungan, softwarenya mahal (maklum Microsoft), ketika teman saya meminta untuk membeli bajakan, si polisi berkata, gak bisa, karena di kota dia semua software bajakan dilarang, jadi ga ada yang berani jual (kecuali game bajakan katanya). Hahahahahahahaha.

Teman saya tertawa, dan ketika menceritakan hal ini kepada saya dan teman, kami semua tertawa. Salah sendiri melarang software bajakan, ketika tidak mampu beli yang original, padahal butuh.

Bajakan = ilegal = melanggar hukum = ilmu = pendidikan = dibutuhkan.

Kenapa dibutuhkan ?

Masih banyak sekolah di negeri kita yang tercinta ini, boro-boro beli software original, beli komputer saja sudah ngos-ngosan.Sebagai contoh, jika kita menggunakan Sistem Operasi Windows lengkap dengan paket office nya, paling sedikit sekolah harus merogoh saku Rp. 3.000.000 rupiah per komputer. Padahal harga komputer yang digunakan lebih kecil harganya dari pada 3.000.000. Belum lagi untuk aplikasi yang lain, seperti software desain grafis, bahasa pemrograman, dll.

Ok, Microsoft ga masalah, karena bisa dengan amat mudah digantikan, pakai saja LINUX dan Open Office, dan mulai dari SD sampai SMA, kita ajarkan anak bangsa LINUX, jangan Microsoft. Tapi softwarfe yang lain ? Tetap harus bayar.

Pendidikan di negeri kita yang tercinta ini sudah mahal, dan jika ditambah dengan mahalnya media pembelajaran, semakin terbelakanglah kita. Padahal, dunia IT yang berkaitan erat dengan software, amatlah pesat berkembangnya.

Jadi, mau tidak mau, software bajakan masih dibutuhkan, dan kita harus bisa menerima hal ini.

Begitu pula dengan bajakan dalam hal lain. Film dan musik.

Ditengah-tengah kehidupan bangsa ini yang masih semerawut, dimana harga-harga masih melambung tinggi, hiburan bagi kaum kusam (mengambil dari lagunya Iwan Fals) sangatlah mahal. Hiburan murah adalah film dan musik bajakan.

Apa ini akan drenggut pula dari mereka ?
Hiburan mereka ?
Kesenangan mereka ?

Apa hiburan seperti ini hanya boleh dinikmati oleh mereka yang berduit saja ?
Apa ilmu pengetahuan dan teknologi hanya boleh dinikmati oleh mereka yang berduit saja ?


Hahahahahahaha......sebuah pemikiran saja. Tidak lebih, dari fakta yang memang menyedihkan.